Dalam data yang dikutip dari IEA, Senin 9 April 2012, pada 2010, Indonesia menghabiskan subsidi bahan bakar minyak hingga US$15,9 miliar, sedikit di bawah Venezuela dan Uni Emirat Arab yang masing-masing memberi subsidi US$20 miliar dan US$18,2 miliar.
Indonesia bahkan berada di atas negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang menempati posisi 14 dan 19 dalam daftar Top 25 Fossil-fuel Consumption Subsidies 2010 yang belum lama ini dikeluarkan.
Subsidi bahan bakar dihitung dari selisih harga referensi dengan harga akhir konsumen dikali total konsumsi bahan bakar dalam setahun. Sementara itu, harga referensi diperoleh dari harga bahan bakar internasional plus minus biaya pengapalan dan asuransi, serta ditambah distribusi lokal dan pajak.
Bahan bakar di Indonesia hanya dijual Rp4.500 atau sekitar US$0,5 per liter, jauh lebih murah dibandingkan negara-negara lain yang mendekati atau bahkan lebih dari US$1 per liter.
Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, realisasi subsidi bahan bakar fosil adalah Rp76 triliun. Sebesar Rp61,07 triliun subsidi BBM, sedangkan sisanya, Rp14,39 triliun, merupakan subsidi gas elpiji 3 kilogram. Angka ini melonjak menjadi Rp165,16 triliun pada 2011 (Rp142,92 triliun subsidi BBM dan Rp22,24 triliun subsidi elpiji 3 kg). Berikut daftar 25 negara dengan subsidi bahan bakar terbesar (dalam miliar dolar AS):
1 | Iran | 80,8 | |
2 | Saudi Arabia | 43,5 | |
3 | Rusia | 39,2 | |
4 | India | 22,3 | |
5 | China | 21,3 | |
6 | Mesir | 20,3 | |
7 | Venezuela | 20,0 | |
8 | Uni Emirat Arab | 18,2 | |
9 | Indonesia | 15,9 | |
10 | Uzbekistan | 11,9 | |
11 | Irak | 11,3 | |
12 | Algeria | 10,6 | |
13 | Meksiko | 9,5 | |
14 | Thailand | 8,5 | |
15 | Ukraina | 7,7 | |
16 | Kuwait | 7,6 | |
17 | Pakistan | 7,3 | |
18 | Argentina | 6,5 | |
19 | Malaysia | 5,7 | |
20 | Bangladesh | 5,0 | |
21 | Turkmenistan | 5,0 | |
22 | Kazakhstan | 4,3 | |
23 | Libya | 4,2 | |
24 | Qatar | 4,2 | |
25 | Ekuador | 3,7 | sumberhttp://bisnis.vivanews.com/news/read/302816-ri-masuk-daftar-pemberi-subsidi-bbm-terbesar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berpartisipasi di blog ini dengan berkomentar