Sering makan terburu-buru? Jika sedang menurunkan berat badan, hindarilah hal ini. Makan dengan santai dan tenang berpengaruh pada berat badan. Nikmatilah setiap rasa, tekstur dan aroma makanan perlahan-lahan!
Bila anda sedang menemui masalah dengan berat badan ada cara sederhana yang mungkin anda tidak menyadarinya, namun ini memberikan peran dalam penurunan berat badan anda, yaitu makan dengan santai dan tenang, lalu nikmatilah setiap rasa, tekstur dan aroma makanan secara perlahan-lahan. Hal ini mungkin terasa kurang populer bagi anda namun ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa melahap makanan dengan cepat cenderung meningkatkan berat badan (obesitas) dibandingkan dengan mengunyah makanan sebanyak 20 kali kunyah setiap suapnya.
Makan yang terlalu cepat sangat berpengaruh terhadap obesitas, karena saat itu tubuh anda tidak menyadari akan adanya rasa kenyang, yang mengakibatkan anda akan tetap makan terus. Sebaliknya, saat makan lebih pelan, tubuh dapat merasakan makanan, mencium aroma, dan merasakan teksturnya, yang membuat orang lebih memperhatikan apa yang dimakan dan seberapa banyak makanan yang masuk, sehingga perut cenderung kenyang lebih lama.
Karena waktu makan yang pendek dan kesibukan sering membuat orang cenderung makan cepat-cepat dan mengunyah makanan terburu-buru. Belum lagi ditambah sambil mengerjakan pekerjaan lain. Kalau saat ini Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, hindarilah kebiasaan buruk ini.
Studi yang dilakukan University of Rhode Island menemukan bahwa mereka yang ingin memiliki tubuh lebih ramping disarankan untuk mengunyah makanan lebih lama. Mengunyah lebih lama secara signifikan akan mengurangi jumlah kalori yang masuk ke tubuh.
Penelitian ini melibatkan dua kelompok, wanita dan pria sebagai partisipan. Pria cenderung memiliki kebiasaan makan lebih cepat daripada wanita. Hasilnya, pria cenderung lebih gemuk. Hal ini disebabkan karena mengunyah lebih lama, membuat otak mengirimkan sinyal kenyang ke perut sehingga tubuh tidak ingin makan lebih banyak.
Mengunyah lebih lama juga menurunkan ghrelin, hormon lapar yang bersirkulasi di dalam sistem pencernaan. Senyawa ghrelin ditemukan lebih rendah pada responden yang biasa mengunyah makanan dengan lambat. Ini merupakan solusi efektif serta sederhana mengatasi masalah kegemukan.
Kathleen Melanson, profesor nutrisi di University of Rhode Island mencatat bahwa orang yang makan cepat mampu menghabiskan 100 gram makanan per menit, untuk kecepatan menengah 70 gram makanan per menit, sedangkan pemakan lambat menghabiskan 60 gram per menit.
Ini merupakan penemuan pertama yang membenarkan bahwa orang yang makan dengan kecepatan tinggi cenderung memiliki bobot tubuh berlebih, dibanding mereka yang lambat. Dengan begitu, hal ini menunjukan adanya kaitan antara tingkat makan dan berat badan.
Makan terlalu cepat sangat berpengaruh terhadap kegemukan. Sebab, saat itu tubuh tidak sadar akan adanya rasa kenyang. Sebaliknya, saat makan lebih pelan, tubuh dapat merasakan makanan, mencium aroma, dan merasakan teksturnya, yang membuat orang lebih memperhatikan apa yang dimakan dan seberapa banyak makanan yang masuk, sehingga perut cenderung kenyang lebih lama.
Para peneliti lainnya pun setuju dengan pendapat Melanson akan perbedaan jenis kelamin yang berhubungan dengan kecepatan makan. Sebab, saat jam makan siang berlangsung, ditemukan para pria mengkonsumsi 80 kalori per menit dan wanita hanya mengkonsumsi 52 kalori per menit.
Melanson menambahkan bahwa, mereka yang makan cepat memiliki hubungan dengan kebutuhan energi yang lebih besar. Itulah mengapa banyak para pria makan dengan cepat, karena pria membutuhkan energi lebih tinggi dibanding para wanita.
Meskipun begitu, hubungan antara kecepatan makan dengan obesitas masih perlu dipelajari dengan baik. Melanson menambahkan bahwa, mereka yang makan dengan lambat menghasilkan kalori lebih sedikit, dibanding dengan yang mereka yang makan cepat.
Read more: http://doktersehat.com/ingin-langsing-makanlah-pelan-pelan/#ixzz1uZ4BSTUe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan berpartisipasi di blog ini dengan berkomentar